Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

PEMERIAN DAN ISI SIMPLISIA

Gambar
Pemerian               Adalah uraian tentang bentuk, bau, rasa, warna simplisia, jadi merupakan informasi yang diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati yang berupa bagian tanaman ( kulit, daun, akar dan sebagainya ).  Isi Simplisia               Isi  simplisia dibagi dalam dua  kelompok, yaitu isi utama dan isi tambahan. Keterangan tentang isi  kadang-kadang malah merupakan kunci dalam sediaan-sediaan galenik.

PEMALSUAN DAN PENURUNAN MUTU SIMPLISIA

Gambar
Pemalsuan umumnya dilakukan secara sengaja, sedangkan penurunan mutu mungkin dilakukan secara tidak sengaja.               Simplisia  dianggap   bermutu rendah   jika tidak memenuhi persyaratan - persyaratan yang telah ditetapkan,  khususnya persyaratan kadarnya. Mutu rendah ini dapat disebabkan oleh tanaman asal, cara panen dan pengeringan yang salah, disimpan terlalu lama, kena pengaruh kelembaban, panas atau penyulingan.    Simplisia  dianggap rusak  jika oleh sebab tertentu, keadaannya tidak lagi memenuhi syarat, misalnya menjadi basah oleh air laut, tercampur minyak pelumas waktu diangkut dengan kapal dan lain sebagainya.    Simplisia  dinyatakan bulukan  jika kwalitasnya turun karena dirusak oleh bakteri, cendawan atau serangga.      Simplisia  dinyatakan tercampur  jika secara tidak sengaja terdapat bersama-sama bahan-bahan atau bagian tanaman lain, misalnya kuncup Cengkeh  tercampur dengan tangkai Cengkeh, daun Sena tercampur dengan tangkai daun.               Si

PENGELOLAHAN SIMPLISIA

Gambar
1.      Pengeringan                 Hasil panen tanaman obat untuk dibuat simplisia umumnya perlu segera dikeringkan. Tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air,  untuk menjamin dalam penyimpanan,  mencegah pertumbuhan jamur,  serta mencegah terjadinya proses atau reaksi enzimatika yang dapat menurunkan mutu.                Dalam pengeringan faktor yang penting adalah suhu, kelembaban dan aliran udara ( ventilasi ).  Sumber suhu dapat berasal dari matahari atau dapat pula dari suhu buatan.               Umumnya pengeringan  bagian tanaman yang mengandung minyak atsiri atau komponen lain yang termolabil, hendaknya dilakukan pada suhu tidak terlalu tinggi dengan aliran udara berlengas rendah secara teratur. Untuk simplisia yang mengandung alkaloida, umumnya dikeringkan pada suhu kurang dari  70  0   C.               Agar dalam pengeringan tidak terjadi proses pembusukan , hendaknya simplisia jangan tertumpuk terlalu tebal. Sehingga proses penguapan berlangsung de

FITOFARMAKA

Gambar
Definisi:           Fitifarmaka merupakan obat bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern. Proses pembuatan telah terstandar dengan ditunjang oleh bukti ilmiah penelitian uji klinik dan praklinik. Kriterianya harus memenuhi syarat ilmiah, protocol uji telah disetujui, pelaksanaan yang kompeten, memenuhi prinsip etika, dan tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat. Kriteria: ·           Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan ·           Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik ·           Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi ·           Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku Klaim Penggunaan: ·           Harus sesuai dengan tingkat pembuktian  umum dan medium

OBAT HERBAL TERSTANDART (OHT)

Gambar
Definisi: Obat Herbal Terstandar (OHT) yaitu obat tradisional yang disajiakan dari hasil ekstraaksi atau penyarian bahan alam, baik tanaman obat, hewan, maupun mineral. Obat herbal terstandar harus ada bukti ilmiah berupa penelitian praklinis. Penelitiannya berupa standarisasi kandungan senyawa berkhasiat dalam bahan penyusun, standarisasi pembuatan ekstrak yang higienis dan uji toksisitas akut maupun kronis.           Kriteria: ·           Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan ·           Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/praklinik ·           Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi ·           Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku Klaim Penggunaan: ·            Harus sesuai dengan pembuktian umum dan medium

JAMU

Gambar
Definisi: Jamu adalah obat tradisional yang berasal dari Indonesia dengan berbagai macam bentuk sediaan misalnya di buat pil, serbuk seduhan, maupun cairan yang berisi seluruh bahan nabati atau hewani yang menjadi bahan-bahan jamu tersebut. Penggunaannya secara tradisaional dan dipercaya khsiatnya secara turun temurun namun hanya berdasarkan pengalaaman empiris saja artinya khasiat tidak dibuktikan secara ilmiah maupun uji praklinis. Kriteria: ·           Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan ·           Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris ·           Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku Klaim Penggunaan: ·           Harus sesuai dengan jenis pembuktian tradisional dan tingkat pembuktiannya yaitu umum dan medium ·           Pada kemasan jamu harus diawali dengan kata-kata: “Secara tradisional digunakan untuk…..” atau sesuai dengan apa yang telah disetujui pada pendaftaran.

ISTILAH YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN KEGUNAAN SIMPLISIA & NAMA PENYAKIT

Gambar
1. Amara : Menambah nafsu makan / pahitan 2. Anhidrotika : Mengurangi keluarnya keringat 3. Stomakika : Memacu enzim – enzim pencernaan 4. Analgetika : Mengurangi rasa nyeri 5. Antelmintika : Membasmi cacing dari dalam tubuh manusia 6. Anti fungi : Membasmi jamur, terutama jamur pada kulit. 7. Anti hipertensi : Menurunkan tekanan darah. 8. Anti piretika : Menurunkan suhu badan 9. Anti emetika : Mencegah atau menghilangkan mual atau muntah 10. Anti diare : Menghentikan buang air besar , mencret atau murus 11. Anti neuralgia : Menghilangkan rasa sakit / nyeri di kepala 12. Anti reumatika : Menghilangkan rasa sakit pada encok / rematik 13. Anti spasmodika : Pereda / pelawan keadaan kejang pada tubuh (pereda kejang) 14. Anti septika : Membasmi kuman ( desinfektika ) 15. Antidotum : Penawar racun 16. Antitusif : Pereda batuk 17. Ekspetoransia : Mengurangi batuk berdahak 18. Anti diabetika : Untuk mengobati kencing manis 19. Anti hemoroida : Untuk mengobati wasir 20. Anti iritansia : Mence

ISTILAH DALAM FARMAKOGNOSI

Gambar
1. Simplisia : adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. 2. Simplisia nabati : adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. 3. Eksudat tanaman : adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni . 4. Simplisia hewani : adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum  berupa zat  kimia murni. 5. Simplisia mineral : adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum diolah atau diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni. 6. Alkaloida : adalah suatu basa organik yang mengandung unsur Nitrogen ( N) pada umumnya berasal dari tanaman , yang mempunyai efek fisiologis kuat/ keras terh

TATA NAMA SIMPLISIA

Gambar
 Dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia disebutkan bahwa nama simplisia nabati ditulis dengan menyebutkan nama genus atau species nama tanaman, diikuti nama bagian tanaman yang digunakan. Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisia nabati yang diperoleh dari beberapa macam tanaman dan untuk eksudat nabati.         Contoh   :      1. Genus + nama bagian tanaman : Cinchonae Cortex, Digitalis Folium, Thymi Herba, Zingiberis Rhizoma 2. Petunjuk species+nama bagian tanaman : Belladonnae Herba, Serpylli Herba, Ipecacuanhae Radix, Stramonii Herba 3. Genus + petunjuk species + nama bagian tanaman : Curcuma aeruginosae Rhizoma, Capsici frutescentis Fructus Keterangan : Nama species terdiri dari genus + petunjuk spesies Contoh :     Nama spesies          : Cinchona succirubra     Nama genus            : Cinchona     Petunjuk species    : succirubra

PENGERTIAN FARMAKOGNOSI

Gambar
Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika. Farmakognosi adalah sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan kimia sintesa, sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang diuraikan dalam definisi Fluckiger. Sedangkan di Indonesia saat ini untuk praktikum Farmakognosi hanya meliputi segi pengamatan makroskopis, mikroskopis dan organoleptis yang seharusnya juga mencakup indentifikasi, isolasi dan pemurnian setiap zat yang terkandung dalam simplisia dan bila perlu penyelidikan dilanjutkan ke arah sintesa. Sebagai contoh Chloramphenicol dapat dibuat secara sintesa total, yang sebelumnya hanya dapat diperoleh dari biakkan cendawan Streptomyces venezuela. Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa tumbuhan, hewan dan mineral yang jika diadakan identifikasi dan menentukan sistem